People from Bloomington

People from Bloomington

  • Downloads:4586
  • Type:Epub+TxT+PDF+Mobi
  • Create Date:2022-04-03 09:51:58
  • Update Date:2025-09-06
  • Status:finish
  • Author:Budi Darma
  • ISBN:0143136607
  • Environment:PC/Android/iPhone/iPad/Kindle

Summary

An eerie, alienating, yet comic and profoundly sympathetic short story collection about Americans in America by one of Indonesia's most prominent writers, now in an English translation for its fortieth anniversary, with a foreword by Intan Paramaditha


A Penguin Classic


In these seven stories of The People from Bloomington our peculiar narrators find themselves in the most peculiar of circumstances and encounter the most peculiar of people。 Set in Bloomington, Indiana, where the author lived as a graduate student in the 1970s, this is far from the idyllic portrait of small-town America。 Rather, sectioned into apartment units and rented rooms, and gridded by long empty streets and distances traversable only by car, it's a place where the solitary can all too easily remain solitary; where people can at once be obsessively curious about others, yet fail to form genuine connections with anyone。 The characters feel their loneliness acutely and yet deliberately estrange others。 Budi Darma paints a realist world portrayed through an absurdist frame, morbid and funny at the same time。

For decades, Budi Darma has influenced and inspired many writers, artists, filmmakers, and readers in Indonesia, yet his stories also transcend time and place。 With The People from Bloomington, Budi Darma draws us to a universality recognized by readers around the world--the cruelty of life and the difficulties that people face in relating to each other while negotiating their own identities。 The stories are not about "strangeness" in the sense of culture, race, and nationality。 Instead, they are a statement about how everyone, regardless of nationality or race, is strange, and subject to the same tortures, suspicions, yearnings, and peculiarities of the mind。

Download

Reviews

Lommie Ephing

Apikkk

Hisyam

banyak yg bilang orang-orang bloomington ini salah satu karya sastra indonesia terbaik dan minimal dibaca sekali seumur hidup。 dan ya, aku setuju sama hal itu。 pertama kali baca karyanya Budi Darma ini terasa betul kalo aku cocok sama gaya menulisnya beliau。 di buku ini digambarkan beragam sifat aslinya manusia terhadap manusia lain。 dan menuruku beberapa ada yg rasanya berlebihan dan lebih terasa unsur realisme magisnya。 dan aku suka。 kayaknya karya pak Budi Darma yg lainnya bakal aku baca deh

Annisaa

Abstrak。 Cerita-cerita yang tidak mudah dipahami。 Saya kira saat membaca sampai akhir akan tau dan mengerti apa inti ceritanya。 Ternyata tidak。 Setiap cerita dalam buku ini terkesan berbelit dan tidak mudah dipahami (untuk saya)。 Meski begitu saya suka dengan tema yang diangkat buku ini : Ketidakpedulian。 Hampir semua cerita dalam setiap bab memuat tentang ketidakpedulian, terutama pada lingkungan sekitar。 Saya sendiri masih bingung dengan ceritanya, tidak ada yang benar - benar bisa saya nikmat Abstrak。 Cerita-cerita yang tidak mudah dipahami。 Saya kira saat membaca sampai akhir akan tau dan mengerti apa inti ceritanya。 Ternyata tidak。 Setiap cerita dalam buku ini terkesan berbelit dan tidak mudah dipahami (untuk saya)。 Meski begitu saya suka dengan tema yang diangkat buku ini : Ketidakpedulian。 Hampir semua cerita dalam setiap bab memuat tentang ketidakpedulian, terutama pada lingkungan sekitar。 Saya sendiri masih bingung dengan ceritanya, tidak ada yang benar - benar bisa saya nikmati。 Namun beberapa cerita yang menarik perhatian saya adalah berikut : Lelaki Tua Tanpa Nama (cerita klasik namun menarik。 bisa dipahami maksud dan bagaimana cerita ini berakhir) dan Joshua Karabish (orang dengan sakit yang aneh, suka menulis puisi。 saya menikmati alur ceritanya, namun kurang bisa memahami endingnya)。 。。。more

cindy

Sebenarnya sudah agak lama saya baca kumcer ini putus sambung。 Baca satu cerpen mandek。 Baca cerpen berikutnya, baru setengah mandek lagi。 Baca ulang cerpen itu dr awal, selesai, tapi mandek lagi。 Hehe, maaf, tapi karakter-karakter utama di cerpen ini benar-benar melelahkan。 Sok tahu, suka berprasangka buruk, kadang malah sampai level brengsek hingga kriminil。 Sedangkan tokoh lainnya seringnya penyakitan yang gak jelas, kesepian, atau keduanya。 Cape。Tapi memang itulah poin utama kumcer ini。 Emos Sebenarnya sudah agak lama saya baca kumcer ini putus sambung。 Baca satu cerpen mandek。 Baca cerpen berikutnya, baru setengah mandek lagi。 Baca ulang cerpen itu dr awal, selesai, tapi mandek lagi。 Hehe, maaf, tapi karakter-karakter utama di cerpen ini benar-benar melelahkan。 Sok tahu, suka berprasangka buruk, kadang malah sampai level brengsek hingga kriminil。 Sedangkan tokoh lainnya seringnya penyakitan yang gak jelas, kesepian, atau keduanya。 Cape。Tapi memang itulah poin utama kumcer ini。 Emosi-emosi terdalam manusia yang biasanya tersembunyi, dimunculkan dalam konflik sederhana, dan membuat mereka diterangi lampu sorot。 Keburukan, dalam kejujuran cerita。 。。。more

Lila Cyclist

Pengalaman pertama 'membaca' audiobook lewat aplikasi storytel。 Enak sih, meski kayaknya lebih enak baca sendiri。 Tapi emosi narrator-nya dapet banget sampe rasanya ikut sebal dengan karaker ini dan itu。 Review lengkap di blog https://justaveragereader。blogspot。co。。。 Pengalaman pertama 'membaca' audiobook lewat aplikasi storytel。 Enak sih, meski kayaknya lebih enak baca sendiri。 Tapi emosi narrator-nya dapet banget sampe rasanya ikut sebal dengan karaker ini dan itu。 Review lengkap di blog https://justaveragereader。blogspot。co。。。 。。。more

Dion Yulianto

Kisah-kisah dalam buku ini ditulis pengarang berdasarkan pengalaman dan pengamatannya pada orang-orang di perkotaan menengah Amerika Serikat。 Judul-judul cerpennya sendiri, seperti judul bukunya, adalah nama atau orang yang tinggal di sekitaran kota Bloomington, Indiana。 Kebanyakan adalah orang tua, atau orang dengan penyakit baik fisik maupun mental。 Tapi bisa dipastikan semua orang itu nyentrik。 Tokoh aku sebagai pencerita mengisahkan interaksinya dengan orang-orang unik ini。 Awalnya, saya men Kisah-kisah dalam buku ini ditulis pengarang berdasarkan pengalaman dan pengamatannya pada orang-orang di perkotaan menengah Amerika Serikat。 Judul-judul cerpennya sendiri, seperti judul bukunya, adalah nama atau orang yang tinggal di sekitaran kota Bloomington, Indiana。 Kebanyakan adalah orang tua, atau orang dengan penyakit baik fisik maupun mental。 Tapi bisa dipastikan semua orang itu nyentrik。 Tokoh aku sebagai pencerita mengisahkan interaksinya dengan orang-orang unik ini。 Awalnya, saya mengira yang aneh adalah orang-orang di Bloomington ini。 Tetapi semakin ke belakang, malah tokoh si 'aku' itulah yang sebenarnya oranf aneh, dan orang-orang lain yang unik itu bukan aneh, tapi realitis。 Kita sering memandang orang lain aneh, tanpa menyadari justru yang aneh sebenarnya adalah kita sendiri。Keanehan si aku ada pada sifat-sifat tercelanya yang tersembunyi di balik ke-akuan。 Si aku ini kepo banget asli, suka ikut campur, rasa ingin tahu pada orang lain yang sudah sampai pada taraf kebablasan, juga punya kecenderungan suka membantu karena ada alasan di balik bantuan itu。 Sementara orang-orang yang dipandang aneh oleh si "aku" malah tampak lebih realistis。 Mereka mungkin berlaku aneh atau nyentrik, tapi sebenarnya itu hanya sikap realistis。 Realistisnya orang Barat di tahun 1970an inilah yang mungkin keliru dipahami oleh orang timur dengan menuduhnya sebagai sikap individualistis atau materialistis。 Dia mau berbuat kalau ada maunya。 Yang kalau dipikir-pikir, bukankan semua perbuatan yang kita lakukan juga didorong karena kita ada maunya?Menarik sekali membaca kisah yang terbalik-balik dalam buku ini。 Awalnya si Aku yang waras, tetapi ternyata dalam banyak hal malah orang-orang Bloomington ini yang jauh lebih waras。 Sebuah kutipan di cerpen terakhir menggambarkan watak manusia yang sering tersiksa dengan kemanusiaannya di buku ini: "Inilah yang menambah keyakinan saya bahwa saya tidak sempurna dan bahwa saya harus menderita karena kekurangan ini。"great。 。。。more

Raven

Buku ini sebenarnya menarik karena meski cerpen2nya mengambil latar kehidupan sehari2, tokoh-tokohnya memilih sikap yang tak akan pernah saya pilih。 Alur ceritanya nggak bisa ditebak。 Sebenarnya gara2 hal ini juga membaca OOB membuat kesal & gemas。 😂 Beberapa tokohnya terlalu kepo, suka ikut campur, percaya diri, atau terfokus pada hal yang sepele。

Ryn Andri

Walaupun latarnya sangat realistis, kisah-kisah yang ada dalam buku ini sangat sureal。 Terutama Orez。 Jujur saya agak terganggung dan ngilu saat membaca Orez。Meski buku ini adalah salah satu khasanah sastra terbaik pada masanya, saya rasa buku ini bukan untuk saya。

Ratih

3。5 bintang

Antariksa

Tidak seberkesan Rafilus atau Olenka, tapi tetap menggambarkan suasana batin yang sama: bahwa manusia jauh di lubuk hatinya cenderung suka mementingkan diri sendiri dan tidak berharap yang baik-baik kepada orang lain, tapi sekaligus juga butuh kasih dan sayang dari sesama manusia agar bisa bertahan hidup。

melmarian

Bukan cangkir teh saya :') Bukan cangkir teh saya :') 。。。more

Beni Bayu。

Buku ini berisikan kumpulan cerpen dari cerita-cerita sang penulisnya, Budi Darma。 Benar-benar sangat unik dan menarik, penggambaran setiap tokohnya pun sangat kuat sekali。 Hampir sebagian atau mungkin juga seluruh cerpen di dalam buku ini berisikan realitas yang ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat。 Tidak bosan juga untuk membacanya hingga tuntas, karena di tiap alur ceritanya seringkali memantik untuk kita segera menyelesaikan tiap cerpennya。Cerpen Orez dan Yorrick menjadi salah 2 cerpen Buku ini berisikan kumpulan cerpen dari cerita-cerita sang penulisnya, Budi Darma。 Benar-benar sangat unik dan menarik, penggambaran setiap tokohnya pun sangat kuat sekali。 Hampir sebagian atau mungkin juga seluruh cerpen di dalam buku ini berisikan realitas yang ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat。 Tidak bosan juga untuk membacanya hingga tuntas, karena di tiap alur ceritanya seringkali memantik untuk kita segera menyelesaikan tiap cerpennya。Cerpen Orez dan Yorrick menjadi salah 2 cerpen terfavorit dari buku ini。 Membaca buku ini, terasa seperti membaca buku sastra dengan warna yang berbeda dan baru daripada sebelum-sebelumnya。 。。。more

yun with books

"Memang kadang-kadang saya merasa tidak ada gunanya menantang arus umum karena toh saya bukan apa-apa。 Mungkin andaikata saya berkuasa atau berwibawa besar, kata-kata saya dapat membawa pengaruh。" Terdiri dari cerita pendek yang masing-masing memberikan sebuah pelajaran hidup yang realistis nan tenang, membaca karya salah satu sastrawan terbesar Indonesia memang membuat tantangan tersendiri。 Aku sudah lama ingin membaca Orang-Orang Bloomington, sampai pada akhirnya bisa menyelesaikan "Memang kadang-kadang saya merasa tidak ada gunanya menantang arus umum karena toh saya bukan apa-apa。 Mungkin andaikata saya berkuasa atau berwibawa besar, kata-kata saya dapat membawa pengaruh。" Terdiri dari cerita pendek yang masing-masing memberikan sebuah pelajaran hidup yang realistis nan tenang, membaca karya salah satu sastrawan terbesar Indonesia memang membuat tantangan tersendiri。 Aku sudah lama ingin membaca Orang-Orang Bloomington, sampai pada akhirnya bisa menyelesaikan buku ini。 Menurutku, buku ini pembawaannya sangat tenang, tidak membutuhkan plot-plot dan konflik yang "WAH!"。 Dibutuhkan beberapa waktu untuk mengerti "isi" buku yang menurut saya begitu filosofis menyibak sifat-sifat manusia beserta kemampuannya untuk bersosialisasi dengan manusia lain。Cerpen favoritku adalah "Laki-Laki Tanpa Nama" dan "Keluarga M", kedua cerita pendek tersebut mengajarkan aku untuk tidak terlalu ikut campur dengan urusan kehidupan orang lain。 。。。more

dellarsd

7 cerita pendek yang terkumpul di buku Orang-orang Bloomington ini menuturkan gambaran yang jelas, padat, and sometime realistis, sometime absurditas。 All of the story emang benar-benar sesuai dengan kehidupan, tentunya dengan latar Bloomington。Dalam buku ini, Budi Darma menggunakan pov orang pertama "saya" yang tanpa nama。 Dan untuk aku yang baru pertama baca karya beliau, perlu penyesuaian lebih di awal untuk menempatkan si tokoh ini。Si tokoh utama memiliki keunikan tersendiri dalam menilai or 7 cerita pendek yang terkumpul di buku Orang-orang Bloomington ini menuturkan gambaran yang jelas, padat, and sometime realistis, sometime absurditas。 All of the story emang benar-benar sesuai dengan kehidupan, tentunya dengan latar Bloomington。Dalam buku ini, Budi Darma menggunakan pov orang pertama "saya" yang tanpa nama。 Dan untuk aku yang baru pertama baca karya beliau, perlu penyesuaian lebih di awal untuk menempatkan si tokoh ini。Si tokoh utama memiliki keunikan tersendiri dalam menilai orang lain–disekitarnya。 Awalnya mikir kenapa sih si tokoh ini kayak 'kepo' atau 'mencampuri urusan' orang lain。 Dan kadang malah bersikap acuh atau bahkan sebaliknya。 Dari sinilah muncul memang begitulah kehidupan。 Bagaimana sikap kita, akan memengaruhi respon dari sekitar。 Meski kita berlaku baik pun tak selalu kita mendapat balasan yang sama。Keputusan² yang dilakukan si tokoh pun memberikan pengajaran bagaimana ia memahami dirinya sendiri, dan memahami sekitarnya ketika ia mulai merespon tindakan dari orang lain。For all the reasons, this book is easy to follow, maybe for me penempatan latar tempat dan nama² jalan yang agak menghambat pemahaman alurnya hehe。 4⭐ for this。 Let's try read! 。。。more

Ichan

Hati-hati dengan penyakit hati。

Meg

Kumpulan cerita pendek yang bisa dibilang ga pendek wk。 Semua ceritanya pake sudut pandang "aku" yang kalo ditelisik hampir semuanya soal prasangka dan ingin tahu urusan orang lain (karena rasa kesepian) dari si tokoh "aku" ini—entah kenapa aku ngerasa semua ceritanya adalah deretan perasaan yang beneran dirasakan penulis。 Cara penulisannya juga sederhana, jadi kita bacanya kayak dengerin orang yang sedang bercerita。 Ada beberapa "nasihat" yang diselipkan di setiap ceritanya, salah satunya;Jang Kumpulan cerita pendek yang bisa dibilang ga pendek wk。 Semua ceritanya pake sudut pandang "aku" yang kalo ditelisik hampir semuanya soal prasangka dan ingin tahu urusan orang lain (karena rasa kesepian) dari si tokoh "aku" ini—entah kenapa aku ngerasa semua ceritanya adalah deretan perasaan yang beneran dirasakan penulis。 Cara penulisannya juga sederhana, jadi kita bacanya kayak dengerin orang yang sedang bercerita。 Ada beberapa "nasihat" yang diselipkan di setiap ceritanya, salah satunya;Janganlah mengurusi kepentingan orang lain, dan janganlah mempunyai keinginan tahu tentang orang lain,。。。。 Hanya dengan jalan demikian, kita dapat tenang。 -Laki-Laki Tua Tanpa Nama, (Hal。 2)yang mana kutipan itu masih relate sekali untuk masa sekarang mengingat buku ini ditulis tahun 1979。 Walaupun bisa dikata kutipan itu tidak sepenuhnya sesuai dengan sosial kita yang selalu ingin tahu dan tidak bisa untuk tidak mencari tahu, tapi aku pribadi mengamalkan "ajaran" itu buat ga sibuk mikir hidup orang lain dan fokus sama diri sendiri aja。 Aku juga ketampol sama kutipan di cerpen Charles Lebourne;Selamanya mereka harus main sandiwara untuk menutupi kebodohannya atau kemalasannya。 Mereka mondar-mandir, membawa ini itu, selalu kelihatan tidak pernah menganggur, tapi sebetulnya tidak pernah menyelesaikan apa-apa。 (Hal。 182)yang mana aku pernah ada di posisi itu, dan emang setelah disadari sekarang, ya, beneran kelihatan bodohnya。 Over all, aku suka, khususnya cerpen Laki-Laki Tua Tanpa Nama—soalnya di cerpen ini dibikin melongo sama plot twist-nya wk, cerpen Orez, dan cerpen Yorrick。 Again, karena tiap cerpennya pasti isinya prasangka dan prasangka si tokoh "aku", aku hampir bisa nebak tiap endingnya, but ngl, semua cerpennya pasti punya sentilan-sentilan tersendiri dan menarik banget。 。。。more

solana

Sebenarnyaa saya sudah selesai dari beberapa hari yang lalu tapi malas sekali update goodreads。。。Yang menarik dari kumpulan cerita ini adalah bagaimana Darma memilih tokoh-tokoh yang 'kejam' sebagai karakter utamanya; sedikit cerita ini, paling tidak, mampu menyibak sisi gelap manusia。 Bahwa manusia itu tidak selamanya baik。 Bahwa manusia itu mengerikan。 Saya mendapat kesan yang sama pula ketika membaca Kita Pergi Hari Ini。 Bedanya, di buku ini hal-hal itu diungkapkan secara lebih eksplisit。 Has Sebenarnyaa saya sudah selesai dari beberapa hari yang lalu tapi malas sekali update goodreads。。。Yang menarik dari kumpulan cerita ini adalah bagaimana Darma memilih tokoh-tokoh yang 'kejam' sebagai karakter utamanya; sedikit cerita ini, paling tidak, mampu menyibak sisi gelap manusia。 Bahwa manusia itu tidak selamanya baik。 Bahwa manusia itu mengerikan。 Saya mendapat kesan yang sama pula ketika membaca Kita Pergi Hari Ini。 Bedanya, di buku ini hal-hal itu diungkapkan secara lebih eksplisit。 Hasrat-hasrat buruk, dendam, kejengkelan。 Hal-hal seperti itu。 Dalam hidup mungkin memang ada orang-orang yang dilahirkan dengan kemalangan dan orang-orang yang dilahirkan dengan dengki yang luar biasa 。。。 tapi sejatinya sifat-sifat itu living inside us, semuanya。 Orang-orang Bloomington menyadarkan saya bahwa seringkali kita harus mengakui bagian diri kita yang 'itu', tanpa melupakan hakikat kita sebagai manusia dengan moralitas。 Buku ini bagus sekali。 Lima bintang penuh。 。。。more

Khairunnisa

Baca ini tercengang hah heh hoh mulu bawannya, keren abis。 Tulisannya jujur, detail sekali, setiap cerpennya punya pesan tentang tabiat manusia yang sering diremehkan karena terlampau kecil dan sering kita lakukan tanpa sengaja。 Semua cerpennya menggunakan sudut pandang orang pertama hanya saja berbeda tokoh。 Favoritku cerpen berjudul Keluarga M, Orez, dan Ny。 Elberhart。

창린

⭐: 3,8/5orang-orang bloomington merupakan kumpulan cerpen tentang keseharian masyarakat bloomington。 sejujurnya, sedikit membosankan dan dibikin pusing dengan setiap ending dari cerpennya。 tapi emosiku berhasil dibikin berantakan gara-gara buku ini。 marah, jengkel, sedih, semuanya campur aduk HAHAH。

Ristiyani Wijayanti

Lelaki Tanpa Nama。 Kalau aku tangkep sih yaa, cerita ini mengisahkan tentang ketidakpedulian dan sikap individualis。 Disatu sisi sikap ini punya nilai yang bagus karena tidak mencampuri urusan orang lain。 Namun, disisi lain tingginya ketidakpudelian terhadap sekitar juga akan mengakibatkan kemalangan pada diri sendiri dan orang lain。Seperti kutipan dari Ny。 MacMillan,"Janganlah mengurusi kepentingan orang lain dan janganlah mempunyai keinginan tahu tentang orang lain" Kalau aku tangkep tema di c Lelaki Tanpa Nama。 Kalau aku tangkep sih yaa, cerita ini mengisahkan tentang ketidakpedulian dan sikap individualis。 Disatu sisi sikap ini punya nilai yang bagus karena tidak mencampuri urusan orang lain。 Namun, disisi lain tingginya ketidakpudelian terhadap sekitar juga akan mengakibatkan kemalangan pada diri sendiri dan orang lain。Seperti kutipan dari Ny。 MacMillan,"Janganlah mengurusi kepentingan orang lain dan janganlah mempunyai keinginan tahu tentang orang lain" Kalau aku tangkep tema di cerpen berjudul Joshua Karebish ini adalah tentang diskriminasi dan plagiasi。 Dimana orang-orang mendiskriminasi Joshua karena dia punya suatu penyakit。 Dan setelah meninggal pun, si "saya" menggunakan puisi dari Joshua untuk diikutkan kompetisi atas namanya sendiri。 Keluarga M ini nyeritain tentang sebuah keluarga yang beranggotakan 4 orang dan semua namanya berawalan huruf M。  Disini aku sebel banget sama si "saya" ini。 Dia itu jahat banget, licik, pikirannya udah kayak psikopat。 Baca tuh bawaanya emosi terus sama si "saya"。 Walaupun di akhir cerita, si "saya" akhirnya menyadari kesalahannya dan berusaha membantu keluarga M tapi entah gimana aku tetep gedeg banget sama ini tokoh。。 wkwkwk Cerita di cerpen ini adalah tentang hubungan orang tua dan anak。 Ketakutan dan rasa malu karena mempunyai seorang anak yang berbeda dari anak normal。 Walaupun, orang-orang sekitarnya sangat menghargai dan menyanyangi Orez tetapi orang tuanya yang malah merasa hina dan malu。Kemudian, lahirlah Orez。 Anaknya yang cacat。 Seiring waktu, si "saya" merasa lelah dan capek dengan keadaan Orez。 Hingga dia berniat untuk membunuh Orez。 Namun, ketika akan menghunuskan pedangnya ke leher Orez, Orez langsung berlari ketakutan。 Hal ini yang menyadarkan si "saya" bahwa anaknya tidak meminta untuk dilahirkan, tidak mau terlahir cacat, karena itu dia memiliki hak untuk hidup。 Kisah selanjutnya berjudul Yorick, dia adalah teman seloteng dari tokoh "saya"。 Cerita ini lumayan panjang tapi karena alurnya menarik dan temanya juga menarik, aku nikmatin aja bacanya。 Kisah ini seperti membukakan mata kalau cinta itu memang bisa membutakan segalanya。 Selanjutnya adalah cerita dengan judul Ny。 Elberhart。 Kisah ini kembali mengingatkan aku, tentang tujuan apa yang mau dicapai dalam hidup。 Kita belajar, sekolah, bekerja, besosialisasi, tapi esensi dari melakukan kegiatan-kegiatan itu tuh apa sebenarnya。 Kalau dalam cerita ini, Ny。 Elberhart ingin dikenang namanya ketika dia meninggal nanti。 Tapi, ironisnya dia bukan siapa-siapa。 Seperti kutipan yang menjadi penutup cerita ini。"Dalam perjalanan pulang saya makin merasakan bahwa Ny。 Elberhart tidak mempunyai arti apa-apa。 Di beberapa tempat, majalah Primo dibuang dipinggir jalan atau di tong sampah。 Beberapa langsung melemparkannya ke tong sampah。” Cerpen terakhir judulnya Charles Lebourne, dalam kisah ini digambarkan seorang anak yang awalnya ingin memberi pelajaran pada ayah yang meninggalkannya。 Tetapi malah menjadikan dia menderita karena sifatnya sendiri dan kelicikan dari ayahnya。 Sewaktu baca cerita ini, perkatakan yang diucapkan oleh si ayah menjengkelkan banget。 Dia itu manipulatif dan bersikap seolah paling menderita。 Usahanya untuk memberikan pelajaran kepada ayahnya tidak berhasil dan malah membuatnya memderita。 Buku ini emang pantes dipandang sebagai karya sastra terbaik di Indonesia。 Lewat buku ini, kita bisa menilik berbagai problem manusia dengan cara yang tidak biasa。 。。。more

Lina Maharani

PRASANGKA-PRASANGKA DI BLOOMINGTONKumcer ini cukup banyak direkomendasikan di beberapa forum baca & literasi。 Ku pikir kumcer karya sastrawan Indonesia satu ini bakalan berat tapi nyatanya tidak。 Hanya saja buatku kurang santai。 Karena apa, yak karena ini penuh dengan prasangka。Sesuai judul review nya, kumcer ini berisi seputar prasangka-prasangka si 'aku' yang berkutat di Bloomington。 dibayangkan kota ini sendu, sedih & dingin sehingga mayoritas orangnya tak terlalu bersemangat。 Namun semua nya PRASANGKA-PRASANGKA DI BLOOMINGTONKumcer ini cukup banyak direkomendasikan di beberapa forum baca & literasi。 Ku pikir kumcer karya sastrawan Indonesia satu ini bakalan berat tapi nyatanya tidak。 Hanya saja buatku kurang santai。 Karena apa, yak karena ini penuh dengan prasangka。Sesuai judul review nya, kumcer ini berisi seputar prasangka-prasangka si 'aku' yang berkutat di Bloomington。 dibayangkan kota ini sendu, sedih & dingin sehingga mayoritas orangnya tak terlalu bersemangat。 Namun semua nyaris larut dalam prasangka nya masing-masing, seperti si tokoh aku ini。 Dia begitu sibuk ber-prasangka, menyusun alibi hingga melaksanakan niat2 buruk hanya berdasarkan prasangka。 rasanya sungguh sebal dan berharap si aku ini kena batunya atau minimal ikut cilaka。 Tapi kok sayangnya nggak ada。。。di setengah buku awal sangat mengalir namun di setengah bagian akhir rada 'berisik' sehingga ku baca secara cepat karena prasangkanya makin lama makin senada kurasa。 Yah mungkin baru sampai situ saja pemahaman sastra ku tapi entahlah yg lain。 Buat ku ini biasa aja。 ngga tau kalo yang lain ya, ini perkara selera juga。 。。。more

Emiliyaa

"yang merisaukan saya adalah setiap kali saya melihat wajah saya, saya merasakan bahwa semua yang saya kerjakan tidak pernah selesai, seolah saya ditakdirkan selalu sibuk, tapi tidak mempunyai arah。" "yang merisaukan saya adalah setiap kali saya melihat wajah saya, saya merasakan bahwa semua yang saya kerjakan tidak pernah selesai, seolah saya ditakdirkan selalu sibuk, tapi tidak mempunyai arah。" 。。。more

Kawan Babu

Sesuai judulnya, kumpulan cerpen ini memuat berbagai macam kisah tentang orang-orang yang hidup di Bloomington。 Tokoh utama dalan kumcer ini selalu menggunakan kata ganti orang pertama tunggal 'Saya。' Satu hal yang bagi saya bisa menjadi pedang bermata dua adalah kemampuan Budi Darma dalam mendeskripsikan apapun dalam kumcer ini。 Dia sangat telaten dan detail dalam melakukan deskripsi dalam tiap adegan。 Hal ini mungkin yang jadi sebab mengapa suasana batin setiap tokohnya bisa saya rasakan secar Sesuai judulnya, kumpulan cerpen ini memuat berbagai macam kisah tentang orang-orang yang hidup di Bloomington。 Tokoh utama dalan kumcer ini selalu menggunakan kata ganti orang pertama tunggal 'Saya。' Satu hal yang bagi saya bisa menjadi pedang bermata dua adalah kemampuan Budi Darma dalam mendeskripsikan apapun dalam kumcer ini。 Dia sangat telaten dan detail dalam melakukan deskripsi dalam tiap adegan。 Hal ini mungkin yang jadi sebab mengapa suasana batin setiap tokohnya bisa saya rasakan secara terang-terangan。 Namun tidak jarang berkat cara deskripsi yang berada di level mengagumkan--ibarat seseorang sedang membuat jeruk peras, daging buah jeruk berhasil diperas sampai habis hingga rasa pahit kulit jeruk ikut tercampur dalam cairan jus--saya merasa di banyak bagian terlalu bertele-tele。Deskripsi yang terlalu bertele-tele itu saya alami ketika sampai pada cerpen berjudul Yorrick。 Tapi anehnya saya berkesimpulan bahwa betapa membosankannya karakter "Saya" dalam cerpen tersebut sengaja diwujudkan menjadi deskripsi yang terlalu panjang lebar ketika dia harus terjebak dalam sebuah pesta bersama dua pasangan, yang sebenarnya salah satu perempuannya ia taksir。 Entahlah, yang jelas selama membaca cerpen Yorrick, saya terpaksa harus mengumpat berulang kali dalam hati。Saya sarankan anda untuk segera merasakan sendiri seperti apa pengalaman membaca cerpen-cerpen dalam kumcer ini。 。。。more

Shirasuki

Waktu awal nemu buku ini kukira ceritanya normal, tapi ternyata isinya cerpen2 yanybmind blowing。 Its really good!

Tsunn

Ada apa dengan tokoh utama pada setiap judul cerpennya? terlalu banyak hal-hal yang menguras energi。 Saat baca buku ini rasanya seperti sedang ditelanjangi secara emosi😭

fan。

laki-laki tua tanpa nama, keluarga m, dan yorrick adalah cerita favoritku dari kumpulan cerpen ini。 kisah dan orang-orang yang ada di dalam kumcer ini sangat manusiawi。 kita dapat menemukan orang-orang seperti ini hidup dan tinggal berdampingan dengan kita。 pun ending yang disajikan kadang tidak terduga sama sekali。 i must say this is the expensive literary works👍🏻3,8/5⭐

Noti

Gaya penceritaannya sungguh antimainstream。。 Belum pernah saya merasa tidak bosan membaca kalimat-kalimat yang dirangkai berulang-ulang seperti mendengar cerita berantai dari mulut ke mulut。 Tapi jangan berharap ada pesan moral dalam buku ini, karena saya melihatnya murni sebagai seni permainan kata saja。。

D

Sebagai kumpulan cerita yang memiliki tokoh utama dengan keadaan mental yang terbilang tidak normal, buku ini justru menyediakan banyak nilai-nilai moral dan kemanusiaan, tentu saja dengan perspektif yang tidak biasa。 Dan saya merasa itulah yang kita butuhkan, atau setidaknya saya butuhkan, sebuah cerita mengenai manusia dari perspektif baru yang tidak biasa。 Membaca buku ini hampir sama rasanya dengan membaca buku-buku penulis luar dengan genre transgressive。 Dari cerita pertama, saya sudah dap Sebagai kumpulan cerita yang memiliki tokoh utama dengan keadaan mental yang terbilang tidak normal, buku ini justru menyediakan banyak nilai-nilai moral dan kemanusiaan, tentu saja dengan perspektif yang tidak biasa。 Dan saya merasa itulah yang kita butuhkan, atau setidaknya saya butuhkan, sebuah cerita mengenai manusia dari perspektif baru yang tidak biasa。 Membaca buku ini hampir sama rasanya dengan membaca buku-buku penulis luar dengan genre transgressive。 Dari cerita pertama, saya sudah dapat merasakan "rasa" Tolstoy dalam tulisan Pak Budi Darma dan saya tidak kecewa ketika di cerita terakhir beliau sendiri merujuk pada cerita Ivan Ilyich milik Tolstoy。 Kutipan favorit saya juga terdapat pada cerita itu, ketika James Russel menjelaskan apa yang dilihat akan dirinya sendiri pada pantulan kaca jendela apartemennya。"Yang merisaukan saya adalah setiap kali saya melihat wajah saya, saya merasakan bahwa semua yang saya kerjakan tidak pernah selesai, seolah saya ditakdirkan selalu sibuk, tapi tidak mempunyai arah。 Apa pun yang saya kerjakan tidak pernah menjadikan saya lebih baik。" 。。。more

Rafika ws

Berat。 Cerita yang dipersembahkan sangat realistis dan dekat sekali dengan kehidupan sehingga emosi yang tercipta saat membacanya benar-benar campur aduk。

nad

Sebuah buku yang cara penulisannya berbeda dari buku-buku yang biasa aku baca。 Yang setelah aku cari tau lebih lanjut, merupakan contoh buku sastra。 Kumpulan cerita mengenai berbagai macam orang yang tinggal di Bloomington, kita dibawa untuk menelusuri kehidupan warganya。 Dengan perasaan realistis sebagai seorang tetangga dan manusia, kita akan dibawa untuk merasakan bahwa sebagai manusia kita tentu terkadang penasaran dengan apa yang dilakukan oleh tetangga, atau justru sebal dengan apa yang di Sebuah buku yang cara penulisannya berbeda dari buku-buku yang biasa aku baca。 Yang setelah aku cari tau lebih lanjut, merupakan contoh buku sastra。 Kumpulan cerita mengenai berbagai macam orang yang tinggal di Bloomington, kita dibawa untuk menelusuri kehidupan warganya。 Dengan perasaan realistis sebagai seorang tetangga dan manusia, kita akan dibawa untuk merasakan bahwa sebagai manusia kita tentu terkadang penasaran dengan apa yang dilakukan oleh tetangga, atau justru sebal dengan apa yang dilakukannya。Dalam membaca buku ini, terkadang, aku merasa kesulitan。 Tepatnya bukan kesulitan dalam memahami jalan cerita, tetapi untuk 'relate' terhadap bukunya。 Hal ini karena bahasa yang digunakan rasanya bukan seperti bahasa yang digunakan sehari-hari ataupun di buku-buku berbahasa Indonesia yang telah aku baca sebelumnya。Tak jarang juga ada beberapa cerita yang menurutku belum mendapatkan resolusi, tetapai selesai begitu saja。 Sehingga aku juga bingung apa yang sudah aku baca, tentang apa, dan pesan apa yang aku dapatkan dari cerita tersebut。Pada setengah bagian awal buku, cerita-cerita yang dibawa menarik dan juga membuat aku terus membalik halaman。 Namun ketika masuk beberapa cerita di akhir, rasanya ketertarikanku untuk menyelesaikan bukunya berkurang。 Sehingga yang seharusnya memakan waktu lebih cepat untuk menyelesaikan bukunya, menjadi molor。Mungkin ada perlunya aku mendengar pendapat orang lain mengenai buku ini atau mengajak seseorang berdiskusi lebih lanjut agar mendapatkan insight berbeda。 。。。more